Peta kerajaan Mongol yg sebagian besar sudah menjadi negara-negara besar
Saat menaklukan Afghanistan, Genghis
Khan, pada tahun 1222, mulai mengenal Islam dalam perjalanannya menuju
Bukhara, Tranoxiana. Tapi saat itu disinyalir Gengiz Khan menerima Islam
tapi juga dia mempraktekkan Budha, Kristen, dan tetap menyembah
leluhurnya Tangri. Karena sang kaisar Gengiz Khan sudah
menyatakan menerima Islam, maka penyebaran Islam sendiri bisa dibilang
cukup cepat di masa penaklukan Dinasti Mongol. Pada tahun tersebut
banyak berdiri masjid-masjid di wilayah kekuasaan Mongol.
Mongol sendiri sebuah kerajaan yang
berdiri di tengah-tengah Kerajaan besar Cina dan Rusia dengan Ulan Bator
sebagai pusat pemerintahan. Walaupun tadinya mereka bukanlah Islam,
namun kontak dengan muslim Cina dan Asia tengah membuat sebagian dari
penguasa Mongol masuk Islam dan nama Khan turun temurun menjadi
identitas muslim Mongolia. Namun, dalam perjalanannya Kerajaan Mongolia
ini terpecah menjadi empat Khanates yakni Golden Horde yang didirikan oleh Batu Khan, di Rusia, Hulagu Ulus atau Ilkhanatas di Persia, Iran, Jagatai Ulus di Turkistan dan Dinasti Yuan Di China.
Tiga Khanates diantaranya resmi
menyatakan Islam sebagai agama Dinasti yang mereka bangun, yakni Golden
Horde, di Rusia, Hulagu Ulus atau Ilkhanatas di Iran, dan Jagatai Ulus.
Sedangkan Dinasti Yuan yang dipimpin oleh cucu Gengiz Khan, Kubilai Khan
walaupun tidak secara langsung menyatakan Islam sebagai agama resmi
dinastinya, saat itu pembesar-pembesar bangsa Mongol dinasti Yuan
sebagian besar beragama Islam. Termasuk ketika itu Muslim Uyghurs yang
sampai kini memang dikenal sebagai muslim di Cina.
Orang-orang keturunan Bangsa Mongol di
wilayah Rusia kemudian dikenal sebagai orang-orang Tatars, yakni orang
Mongol yang bicara dalam Bahasa Turki di Rusia. Rusia menamakan kaum
Tatars itu dengan nama Azebaijan Turks.Namun dalam skala besar, Kerajaan Mongol Golden Horde
di Rusia-lah yang secara resmi menyatakan Islam sebagai agama kerajaan
di abad 14. Kekuasaan Kekaisaran Mongol Golden Horde berakhir ketika
Dinasti Utsmaniyah berdiri.
Namun orang-orang Tatars memiliki peran
yang sangat kuat terhadap berdirinya Rusia, sebab, kebanyakan bangsa
Tatars adalah bangsawan Rusia. Mereka sangat kuat dalam bidang
organisasi, politik dan sosial ekonomi. Tak heran peran bangsa Tatars
sangat penting dalam kebudayaan Rusia. Mayoritas bangsa Tatars adalah
muslim. Mereka memiliki kebudayaan tingkat tinggi, ahli dalam bercocok
tanam dan kerajinan, juga memiliki pusat kegiatan belajar muslim. Mereka
banyak menempati wilayah Siberia yang kini pun lebih dikenal dengan
nama Tartary.
Bangsa Turkic yang juga berasal dari
keturunan Mongol adalah bangsa yang hidup di Asia tengah yang terdiri
dari bangsa Uighurs, Kirghiz, Oghuz, Turks dan Turkmenistan.Bangsa
Turkic ini tadinya ada di dalam Khanates Jagatai. Bangsa Turkic ini pun secara bertahap menerima Islam walaupun sebagian juga ada yang memeluk agama Budha, Shaman, Kristen, Zoroastrian dan lain-lain.
Bangsa Turkic di Kekhalifahan Abasiyah
memegang kekuasaan di Timur Tengah, sedangkan bangsa Tukic di Uighur dan
Khirgiz berjuang melawan kekuasan Kerajaan Cina. Namun, bangsa Khirgiz
berhasil menjadi sebuah Negara modern yakni Khirgiztan, sedangkan bangsa
Uighurs sampai saat ini wilayahnya masih menjadi teritorial Cina
seperti Tibet dan Inner Mongolia. Sementara itu keturunan bangsa Mongol
lainnya membangun dinasti Savafids di Iran dan Mugahl di India.
Sumber :http://sejarah.kompasiana.com/2011/07/21/mongolia-di-antara-puing-kebesaran-sejarah- 381624.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar